Gambar: iowapublicradio.org| |
Antraks adalah penyakit menular yang disebabkan oleh sejenis bakteri gram positif berbentuk batang yang dikenal sebagai Bacillus anthracis. Bakteri ini muncul secara alami di dalam tanah dan umumnya menyerang hewan peliharaan dan hewan liar. Seseorang dapat tertular antraks jika mereka bersentuhan dengan hewan yang terinfeksi atau produk hewan yang terkontaminasi
Antraks dapat menyebabkan penyakit yang parah pada manusia
dan hewan. Bakteri Bacillus anthracis ini dapat menyebabkan infeksi kulit, atau
penyakit saluran pencernaan yang menyerupai keracunan makanan. Penyakit tersebut
terjadi tergantung bagaimana cara terpapar oleh bakteri ini. Bentuk lainnya
yaitu antraks inhalasi atau terjadi saat menghirup bakterinya
Gejala terjadi tergantung pada bentuk penyakitnya dan biasanya
muncul dalam waktu tujuh hari (biasanya dua hingga lima hari) setelah terpapar:
Antraks Kutaneus (Antraks Kulit)
Antraks kutaneus (kulit) adalah bentuk infeksi antraks yang
paling umum, dan juga dianggap paling tidak berbahaya. Infeksi ini biasanya
berkembang dari 1 hingga 7 hari setelah paparan. Antraks kulit terjadi ketika
spora antraks masuk ke dalam kulit, biasanya melalui luka atau goresan dan kemudian
akan berkembang
Hal ini dapat terjadi ketika seseorang memegang hewan yang
terinfeksi antraks atau produk hewan yang terkontaminasi seperti wol, kulit,
atau rambut. Antraks kulit paling sering terjadi pada kepala, leher, lengan
bawah, dan tangan. Penyakit ini menyerang kulit dan jaringan di sekitar lokasi
infeksi
Gejala antraks kulit dimulai dengan benjolan yang menonjol
pada kulit. Dalam satu atau dua hari, benjolan tersebut akan melepuh, lalu
menjadi bisul yang tidak menimbulkan rasa sakit, dengan area hitam di bagian
tengahnya. Penyakit ini juga menyerang
kulit dan jaringan di sekitar lokasi infeksi.
Dengan perawatan yang tepat, hampir semua pasien dengan
antraks kulit dapat bertahan hidup. Antraks kulit mudah diobati dengan
antibiotik. Namun, jika tanpa pengobatan, hingga 20% penderita antraks kulit
akan meninggal
Antraks Gastrointestinal
Antraks gastrointestinal adalah antraks yang menyerang
saluran pencernaan. Infeksi biasanya berkembang dari 1 hingga 7 hari setelag
terpapar. Antraks gaestrointestinal terjadi ketika seseorang memakan daging
mentah atau setengah matang dari hewan yang terinfeksi antraks
Setelah memakan daging yang terinfeksi, spora antraks dapat
memengaruhi saluran pencernaan bagian atas (tenggorokan dan kerongkongan),
lambung, dan usus, sehingga menyebabkan berbagai macam gejala.
Gejala antraks gastrointestinal dimulai dengan mual,
kehilangan nafsu makan, muntah, dan demam. Gejala-gejala tersebut diikuti
dengan sakit perut, muntah darah, dan diare yang parah
Pengobatan antibiotik dini sangat penting jika sedang
menderita antraks gastrointestinal. Tanpa pengobatan, lebih dari separuh pasien
antraks gastrointestinal akan meninggal. Namun, dengan perawatan yang tepat,
60% pasien dapat bertahan hidup
Antraks Inhalasi
Antraks inhalasi dianggap sebagai bentuk antraks yang paling
mematikan. Infeksi biasanya berkembang dalam waktu seminggu setelah terpapar,
tetapi bisa memakan waktu hingga 2 bulan. Antraks inhalasi terjadi ketika
seseorang menghirup spora antraks
Orang yang bekerja di tempat-tempat seperti pabrik wol,
rumah jagal, dan penyamakan kulit dapat menghirup spora ketika bekerja dengan
hewan yang terinfeksi atau produk hewan yang terkontaminasi
Gejala antraks inhalasi dimulai dengan gejala seperti flu
(batuk, demam, nyeri otot). Gejala-gejala ini dapat berlangsung selama dua
hingga tiga hari, dan kemudian menghilang selama satu atau dua hari. Kemudian
penyakit ini dapat kembali lagi, mengakibatkan masalah paru-paru yang parah,
kesulitan bernapas, dan syok
Tanpa pengobatan, antraks inhalasi hampir selalu berakibat
fatal. Namun, dengan pengobatan yang intensif, sekitar 55% pasien dapat bertahan
hidup
Pencegahan Penyakit Antraks
Penyakit antraks jarang terjadi, dan kebanyakan orang tidak pernah terkena penyakit antraks. Ada beberapa pencegahan setelah terkena atau terpapar spora antraks yaitu
Antibiotik
Antibiotik dapat mencegah antraks berkembang pada orang yang telah terpapar, tetapi belum menunjukkan gejala. Antibiotik bekerja dengan dua cara utama, yaitu dengan membunuh antraks atau menghentikan pertumbuhan antraks. Ketika antraks tidak dapat tumbuh lagi, maka antraks akan mati. Dua antibiotik yang dapat digunakan untuk mencegah antraks, diantaranya Ciprofloxacin dan Doksisiklin
Masing-masing antibiotik ini menawarkan perlindungan yang sama terhadap antraks. Spora antraks biasanya membutuhkan waktu 1 hingga 7 hari untuk diaktifkan. Tetapi beberapa spora dapat tetap berada di dalam tubuh, dan membutuhkan waktu hingga 60 hari atau lebih sebelum diaktifkan
Spora yang telah diaktifkan, akan melepaskan toksin atau racun yang menyerang tubuh, dan menyebabkan orang tersebut jatuh sakit. Itulah sebabnya orang yang terpapar antraks harus minum antibiotik selama 60 hari. Ini akan melindungi mereka dari spora antraks di dalam tubuh mereka ketika spora tersebut diaktifkan
Vaksin
Vaksin Anthrax yang Diadsorpsi (AVA) dapat melindungi dari antraks. Vaksin ini tidak mengandung bakteri antraks dan tidak dapat menyebabkan orang terkena antraks. Namun, vaksin ini biasanya tidak tersedia untuk masyarakat umum
Vaksin ini disetujui oleh Food and Drug Administration (FDA) untuk dua situasi yang berbeda, yaitu penggunaan rutin di tempat kerja (sebelum kemungkinan terpapar) dan penggunaan darurat pasca-kejadian (setelah kemungkinan terpapar)